Trip pertama ke Sumatera, dan ditempatkan di Dumai, Riau. Sebuah kota di Provinsi Riau yang katanya sih mendapat predikat sebagai kota terbesar se-Indonesia. Sebenarnya ada penerbangan langsung Jakarta-Dumai tapi kabarnya seat terbatas untuk pegawai-pegawai Pertamina dan kalaupun ada, harga tiketnya lumayan mahal. So, berhubung tiket sudah disiapkan, mau gak mau suka gak suka harus naik pesawat ke Bandara SSKII Pekanbaru lalu dilanjut perjalanan darat dengan mobil travel. Hasil googling menunjukkan jarak Pekanbaru-Dumai sekitar 188 Km, setara lah ya dengan Jakarta-Bandung dan mengestimasikan akan sampai di Dumai dalam 3-4 jam. Tapi estimasi itu salah total. Dari Bandara SSKII Pekanbaru tepat jam 12.00 lalu muter-muter Pekanbaru untuk jemput penumpang travel lainnya dan eng...ing..eng ternyata jam 6 sore baru menapakkan kaki di Hotel City, Dumai. Ongkos travel dari Bandara SSKII ke Dumai sekitar Rp100.000 dan bisa request mau diantar ke alamat yang diinginkan.
|
DP hotel untuk 3 hari 3 malam |
Tadinya gw berencana untuk menginap selama 4 hari 3 malam berhubung flight pulang akan take-off sekitar jam 1 siang. Tapi ternyata travel dari Dumai baru bisa berangkat jam 9 pagi di hari kepulangan dan gak mungkin sampai di Bandara SSKII sebelum jam 1 siang, jadi gw harus menginap semalaman di Pekanbaru. Back to Dumai, walaupun rate kamar yang gw pesan di Hotel City gak terlalu mahal, hanya Rp210.000/malam, tapi kondisi kamar lumayan. Single bed berukuran besar, tv, AC, kamar mandi dengan shower, 2x breakfast (diganti jadi menu berbuka puasa), dan ada fasilitas hotspot (seperti biasa, harus tanya resepsionis untuk dapetin username+password). Selesai beres-beres di kamar, langsung capcus lihat-lihat kondisi di sekitar hotel, dan ternyata ada semacam pasar ramadhan yang menjual berbagai macam makanan untuk berbuka puasa. Berhubung lagi gak puasa dan belum terlalu lapar juga, akhirnya cuma beli pecel lele yang harganya gak terlalu beda jauh walaupun lebih mahal daripada di Jakarta...hehe.
|
ini keadaan jalan depan hotel jam 7 malam. iya, jam 7 malam sudah sepi sekaliii |
|
suasana jam 7 pagi, kalo di Jakarta jam segitu udah macet banget |
Keesokan harinya dimulai tugas gw, tujuan pertama ke Dinkes Dumai yang letaknya cukup jauh dari hotel dan gak ada angkutan umum. Alhasil gw pun sewa ojek, lumayan mahal ongkosnya Rp50.000,- T_T. Sampai sana alhamdulillah responnya baik-baik dan gw dipermudah untuk tugas kedua yaitu survey ke puskesmas-puskesmas dan RSUD disana diantar petugas dari Dinkes Dumai (hemat uang transport haha). Sebelum jam 1 siang gw sudah duduk manis kembali di kamar hotel, dan mengisi waktu luang dengan nonton TV sambil ngenet lalu tibalah sms dari Tari, adek angkatan di kampus yang tinggal di Dumai dan sedang pulang kampung. FYI, gw belum pernah kenal sebelumnya lho dengan Tari, tapi dia sukarela mau ajak gw jalan-jalan sekeliling Dumai. And you know what, jalan-jalannya malem sekitar jam 8 baru capcus, naik motor dan gak pakai jaket. Acara keliling Dumainya diisi makan di warung pinggir jalan, trus lihat-lihat kehidupan anak muda gahul disana and we end up had dinner di warung pinggir jalan...haha. Hari kedua, bos dari Pusdatin sudah sampai, namanya Pak Cecep dan tugas gw dihari itu wawancara pihak Dinkes. Fortunately, si bapak bos punya kenalan di Dumai yang bisa menyediakan mobil plus sopir jadi uang transpor hari itu aman...hehe. Selesai wawancara yang makan waktu 2 jam itu (kuesioner super tebel guys!) langsung balik ke hotel dan alhamdulillah ditraktir buka puasa sama pak bos dengan menu sate padang. Believe it or not, saat itu pertama kalinya gw mencicipi makanan bernama sate padang :D daaaan malamnya gw sudah harus packing karena jam 8 pagi dijemput travel dan langsung cuuus ke Pekanbaru.
|
Pertamina Dumai |
|
Sate Padang ala Dumai |
Jam 8 pagi, sudah siap sedia di lobi hotel dengan koper dan tas. Sambil
menunggu iseng baca koran Dumai dan ternyata ada juga koran berbahasa
Mandarin, mungkin karena banyak etnis Tionghoa juga disana (hotel tempat
gw menginap pun pemiliknya Chinese). Travel kali ini berbeda
karena gw harus menyesuaikan dengan keinginan Bos. Berangkat dari hotel
sekitar jam 8 pagi lalu sampai dengan selamat di kota Pekanbaru jam 1
siang dan langsung didrop di Hotel Asean. Hotelnya lumayan ada di pusat
kota dan murah walaupun lumayan berbeda dengan fasilitas Hotel City di
Dumai. Di hotel cuma ngedrop barang langsung ngebolang ke Pasar Bawah
bareng Pak Bos yang ternyata sudah pernah kesana. Jadi ternyata Pasar
Bawah itu terkenal dengan barang-barang impor yang dijual dengan harga
miring. Memang sih banyak barang-barang merk terkenal disana dan
harganya bisa ditawar, tapi tetep was-was jadi cuma beli gantungan kunci
untuk oleh-oleh di Jakarta. Pak Bos pun pulang duluan dan gw officially sendirian lagi di kampung orang.
|
salah satu tanki Chevron di Duri, Riau |
Beruntungnya gw kuliah di UI jadi memiliki teman yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Di Pekanbaru, ternyata ada temannya teman gw di kampus yang sedang kuliah di Pekanbaru, namanya Widya. Sebenarnya jauh sih hubungan pertemanannya, but surprisingly, she welcomed me like old friends. Dan lagi-lagi gw berjalan-jalan malam keliling kota naik motor dan tanpa jaket, tapi kali ini pakai helm :p. Destinasi pertama adalah beli oleh-oleh. Sebelumnya udah browsing dan penganan khas Riau yang terkenal itu namanya Bolu Kemojang (sayang sekali bolunya belum sempat difoto), ada juga penganan yang mirip dodol durian, tapi bedanya rasa duriannya kerasa banget, bukan cuma essence. Sambil bawa-bawa kardus berisi oleh-oleh, tujuan berikutnya adalah Masjid An-Nur. Masjid ini jadi semacam pusat kegiatan untuk masyarakat sekitarnya karena selain ramai oleh jamaah, ternyata banyak juga anak muda yang memanfaatkan area masjid untuk kumpul-kumpul komunitasnya, tapi tentunya gak boleh sampai mengganggu ibadah jamaah masjid. Kelar capture beberapa foto, langsung jalan-jalan lagi keliling kota. Walaupun bukan malam minggu, tapi ternyata banyak juga lho spot-spot yang penuh dengan anak muda. Kurang nyaman dengan tempat hangout yang ramai, akhirnya memutuskan untuk makan di.... SOERABI ENHAI CABANG PEKANBARU hahaha jauh-jauh ke Riau tapi tetep makan makanan khas pulau Jawa xD
Akhirnya tiba juga hari kepulangan ke Jakarta, take-off sekitar jam 1 siang tapi jam 10 pagi gw udah berangkat ke bandara dengan estimasi jalanan macet. Tapi ternyataaaaa, dari Hotel Asean ke Bandara SSKII Pekanbaru hanya butuh waktu 30 menit! beda banget sama waktu tempuh Bandara Soetta ke rumah gw yang bisa memakan waktu super lama -______-*
|
Bandara SSKII Pekanbaru |
So, that's my report about my trip to Dumai and Pekanbaru. Suatu pengalaman yang luar biasa karena baru pertama kali arrange itinerary serba sendiri, dan hidup sendiri di pulau seberang selama beberapa hari. Thankyou Dumai and Pekanbaru, I hope I'll see you again in the future ;)
Read More......