Tuesday, 16 February 2010

Itai-Itai Disease

Selasa kemarin gw ada kuliah toksikologi lingkungan dan di salah satu slide powerpoint yang ditampilin dosen gw memuat nama satu penyakit akibat keracunan bahan kimia berbahaya dan nama penyakitnya yang cukup unik membuat gw rela googling buat cari tau semuanya. Inilah hasil googling gw..
Itai-itai disease adalah penyakit yang disebabkan oleh keracunan kadmium akibat kegiatan pertambangan di perfektur Toyama, Jepang. Dimulai dengan pertambangan perak pada tahun 1589, dan tidak lama kemudian, pertambangan untuk timah, tembaga, dan seng pun mulai. Meningkatnya permintaan terhadap bahan baku selama Perang Rusia-Jepang dan Perang Dunia I, serta teknologi pertambangan baru dari Eropa, meningkatkan output dari pertambangan, dan menempatkan perusahaan pertambangan Kamioka di Toyama berada di papan atas perusahaan pertambangan dunia. Produksi meningkat bahkan lebih sebelum Perang Dunia II. Dimulai pada tahun 1910 dan terus berlanjut sampai 1945 sehingga kadmium dirilis dalam jumlah yang signifikankarena pertambangan. Penyakit ini pertama kali muncul sekitar tahun 1912. Sebelum Perang Dunia II, pertambangan, dikendalikan oleh Mitsui Mining and Smelting Co, Ltd, meningkat untuk memenuhi permintaan masa perang. Hal ini kemudian meningkatkan pencemaran sungai Jinzu dan anak sungainya. Sungai ini bukan hanya digunakan untuk sawah irigasi, tetapi juga untuk air minum, mencuci, memancing, dan kegunaan lain oleh penduduk di sekitarnya.


Akibat keracunan kadmium, ikan di sungai mulai mati, dan tanaman padi yang mendapat suplai air dari irigasi sungai tidak tumbuh dengan baik. Kadmium dan logam berat lainnya terakumulasi di dasar sungai dan di air sungai. Air ini kemudian digunakan untuk mengairi sawah. Tanaman padi tersebut menyerap logam berat, terutama kadmium dan kadmium tersebut terakumulasi dalam tubuh orang-orang yang memakan nasi hasil sawah itu.
Penduduk mengeluh kepada perusahaan Mitsui Mining and Smelting tentang polusi. Kemudian perusahaan membangun sebuah bak penampungan untuk menyimpan air limbah pertambangan sebelum dialirkan ke sungai. Tindakan itu dianggap terlalu sederhana dan sedikit terlambat sedangkan sudah banyak penduduk yang jatuh sakit. Penyebab dari keracunan tidak dipahami dengan baik hingga pada tahun 1946, penyakit itu dianggap hanya penyakit daerah atau jenis infeksi bakteri biasa.
Tes kesehatan dimulai pada tahun 1940-an sampai 1950-an untuk mencari penyebab penyakit. Awalnya, tes tersebut diharapkan dapat mengarah keracunan akibat pertambangan di daerah hulu sungai. Pada tahun 1955, Dr. Hagino dan rekan-rekannya mencurigai kadmium sebagai penyebab penyakit. Kemudian seluruh daerah di perfektur Toyama mulai diselidiki pada tahun 1961 untuk menentukan apakah perusahaan Mitsui Mining and Smelting's menghasilkan kadmium di stasiun pertambangan Kamioka dan menyebabkan polusi. Wilayah yang terkena efek paling parah berada sepanjang 30 km dari tempat pertambangan. Pada tahun 1968 Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang mengeluarkan pernyataan tentang gejala-gejala penyakit Itai-itai yang disebabkan oleh keracunan kadmium.
Salah satu efek utama dari keracunan kadmium adalah lemah dan rapuh tulang. Tulang belakang dan kaki sakit, dan gaya berjalan melenggang sering berkembang karena cacat tulang yang disebabkan oleh kadmium. Rasa sakit pada akhirnya akan melemahkan tulang, dengan patah tulang menjadi lebih umum sebagai akibat tulang yang melemah. Komplikasi lain termasuk batuk, kanker, anemia, dan gagal ginjal, yang menyebabkan kematian.
Dua puluh sembilan penggugat, yang terdiri dari sembilan korban dan 20 anggota keluarga korban, menggugat Pertambangan dan Smelting Mitsui Co pada tahun 1968 di pengadilan perfektur Toyam. Pada bulan Juni 1971, pengadilan menemukan Mitsui Mining and Smelting Co bersalah. Selanjutnya, perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Distrik Nagoya di Kanazawa, tetapi banding ditolak pada bulan Agustus 1972. Perusahaan Mitsui Mining and Smelting Co setuju untuk membayar untuk perawatan medis para korban; membiayai pemantauan kualitas air yang dilakukan oleh penduduk; dan mengganti uang pengobatan korban.
Seseorang dianggap memiliki penyakit itai-itai jika dia tinggal di daerah yang terkontaminasi, memiliki disfungsi ginjal, pelunakan tulang, tetapi tidak berkaitan dengan masalah jantung. Seratus delapan puluh empat korban telah diakui secara hukum sejak tahun 1967, 54 di antaranya diakui dalam periode 1980-2000. Tambahan 388 orang telah diidentifikasi sebagai calon korban, mereka yang belum secara resmi belum diperiksa, serta lima belas korban yang masih hidup pada tahun 1993.
Pada tahun 1992, rata-rata pengeluaran kesehatan tahunan untuk kompensasi korban itai-itai disease sebesar 743 juta yen. Lahan pertanian yang telah rusak dikompensasi dengan 1.75 milyar yen per tahun, atau total per tahun 2.518 miliar yen. 620 juta yen lain yang diinvestasikan setiap tahun untuk mengurangi polusi lebih lanjut di sungai.
huwaaaaa.... ngeri kan? makanya mulai dari sekarang kita berusaha untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan-bahan kimiawi demi masa depan bumi ini.

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r: :s: :t: :u: :v: :w: :x: :y: :z:

Post a Comment