Tuesday, 1 June 2010

Mitos dan Fakta Seputar Shisha


Merasa familiar dengan kata 'shisha'?. Shisha bukanlah hal yang baru bagi kalangan muda di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta. Shisha atau disebut juga hookah merupakan alat penghisap tembakau yang berasal dari India, namun penggunaan alat ini populer di Timur Tengah, lalu menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Saat ini menghisap shisha sudah menjadi gaya hidup kalangan muda di Jakarta. Bahkan mereka yang bukan perokok sekalipun, banyak yang gemar bersantai dengan kepulan asap harum menyegarkan dari alat yg bernama bong. Bentuk alat ini mirip lampu minyak, dengan tabung utama yang terhubung ke sejumlah pipa penghisap. Papan pemanas berisi bara api terdapat di bagian paling atas, berfungsi untuk membakar tembakau. Tabung utama biasanya terbuat dari kaca, dan berisi air sebagai filter. Karena filternya berupa air, maka muncul anggapan bahwa shisha lebih aman dibandingkan rokok filter. Lalu, apakah shisha tersebut tidak berefek buruk pada kesehatan?

Akhir tahun lalu, Agen Anti Tembakau Prancis (L'Office Français de prévention du TabagismeOFT), melansir hasil penelitian Laboratorium Nasional Prancis tentang bahaya shisha. Seorang penghisap shisha setara dengan 70 penghisap rokok biasa. Kandungan tar dari asap shisha sama dengan 27 hingga 102 batang rokok. Menghisap shisha sama saja dengan menghirup karbon monoksida (gas yang terkandung dalam asap knalpot) seperti yang dikandung 15-52 batang rokok biasa.

Tes yang dikembangkan Laboratoire National d’Essais (LNE) dalam tiga tipe yakni shisha dengan karbon ringan berjumlah sedikit, shisha dengan karbon ringan berjumlah banyak, serta tipe dengan karbon alami dengan volume kecil. Ada tiga parameter yang diukur sebagai perbandingan dengan rokok biasa yakni jumlah nikotin, tar, dan karbon monoksida.

Dalam 70 liter asap shisha, tipe pertama menghasilkan 319 miligram tar atau 32 kali lebih besar dari kandungan tar yang diizinkan di Eropa. Sedangkan shisha tipe kedua mengandung 266 mg tar atau 27 kali lebih tinggi dibandingkan rokok biasa. Sedangkan shisha tipe tiga memiliki kandungan tar 1.023 mg, atau 102 kali di atas ambang batas rokok biasa.

Shisha tipe pertama memiliki kadar karbon monoksida 17 kali lebih besar dari rokok biasa, tipe 2 mencapai 15 kali lebih tinggi, dan tipe 3 sebanyak 52 kali. Sedangkan kadar nikotin pada shisha tipe 1 dan 2 setara dengan sebatang rokok, sedangkan tipe 3 setara dengan 6 batang rokok. Kadar nikotin pada shisha juga tidak lebih sedikit meski difilter dengan air. Secara umum risiko kesehatan yang dihadapi saat menghisap shisha sama besarnya dengan rokok biasa, termasuk kanker paru-paru serta gangguan kehamilan.

Oleh karena itu, pikirkan sekali lagi jika masih menganggap shisha lebih aman dibandingkan rokok. Berikut ini adalah 4 mitos paling populer di kalangan pengguna shisha, dikutip dari Live Science, Senin (31/5/2010).

Mitos: Shisha menghasilkan nikotin lebih sedikit dibandingkan rokok biasa.
Fakta: Penelitian di atas membuktikan, shisha maupun rokok biasa menghasilkan nikotin dalam kadar yang kurang lebih sama. Kalaupun ada perbedaan, itu tergantung pada tembakaunya dan biasanya shisha justru menggunakan tembakau terbaik dengan kadar nikotin yang lebih tinggi.

Mitos: Asap yang lebih tipis menunjukkan kadar racun pada shisha lebih kecil.
Fakta: Asap yang tipis pada shisha disebabkan oleh kelembaban yang tinggi, karena adanya air. Kadar racun tidak terpengaruh oleh ketebalan asap.

Mitos: Air yang ada di dasar shisha berfungsi sebagai filter racun.
Fakta: Dalam jumlah sangat kecil, memang ada racun yang terjebak dalam air. Tetapi jumlahnya tidak signifikan untuk menekan risiko kesehatan yang bisa muncul.

Mitos: Tembakau dengan rasa buah-buahan yang sering digunakan dengan shisha memberi manfaat bagi kesehatan.
Fakta: Fungsi bahan perasa yang digunakan hanya untuk aroma, sedikitpun tidak memberi manfaat bagi kesehatan.

Sumber ada di sini dan sini

3 comments:

Anonymous said...

sami aje dong ya, ckckck... :p:

sifa fauzia said...

yoha kaa...

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q: :r: :s: :t: :u: :v: :w: :x: :y: :z:

Post a Comment