Friday 9 November 2012

Crazy Trip to Dumai and Pekanbaru, Riau


Trip pertama ke Sumatera, dan ditempatkan di Dumai, Riau. Sebuah kota di Provinsi Riau yang katanya sih mendapat predikat sebagai kota terbesar se-Indonesia. Sebenarnya ada penerbangan langsung Jakarta-Dumai tapi kabarnya seat terbatas untuk pegawai-pegawai Pertamina dan kalaupun ada, harga tiketnya lumayan mahal. So, berhubung tiket sudah disiapkan, mau gak mau suka gak suka harus naik pesawat ke Bandara SSKII Pekanbaru lalu dilanjut perjalanan darat dengan mobil travel. Hasil googling menunjukkan jarak Pekanbaru-Dumai sekitar 188 Km, setara lah ya dengan Jakarta-Bandung dan mengestimasikan akan sampai di Dumai dalam 3-4 jam. Tapi estimasi itu salah total. Dari Bandara SSKII Pekanbaru tepat jam 12.00 lalu muter-muter Pekanbaru untuk jemput penumpang travel lainnya dan eng...ing..eng ternyata jam 6 sore baru menapakkan kaki di Hotel City, Dumai. Ongkos travel dari Bandara SSKII ke Dumai sekitar Rp100.000 dan bisa request mau diantar ke alamat yang diinginkan.
DP hotel untuk 3 hari 3 malam
Tadinya gw berencana untuk menginap selama 4 hari 3 malam berhubung flight pulang akan take-off sekitar jam 1 siang. Tapi ternyata travel dari Dumai baru bisa berangkat jam 9 pagi di hari kepulangan dan gak mungkin sampai di Bandara SSKII sebelum jam 1 siang, jadi gw harus menginap semalaman di Pekanbaru. Back to Dumai, walaupun rate kamar yang gw pesan di Hotel City gak terlalu mahal, hanya Rp210.000/malam, tapi kondisi kamar lumayan. Single bed berukuran besar, tv, AC, kamar mandi dengan shower, 2x breakfast (diganti jadi menu berbuka puasa), dan ada fasilitas hotspot (seperti biasa, harus tanya resepsionis untuk dapetin username+password). Selesai beres-beres di kamar, langsung capcus lihat-lihat kondisi di sekitar hotel, dan ternyata ada semacam pasar ramadhan yang menjual berbagai macam makanan untuk berbuka puasa. Berhubung lagi gak puasa dan belum terlalu lapar juga, akhirnya cuma beli pecel lele yang harganya gak terlalu beda jauh walaupun lebih mahal daripada di Jakarta...hehe.
ini keadaan jalan depan hotel jam 7 malam. iya, jam 7 malam sudah sepi sekaliii

suasana jam 7 pagi, kalo di Jakarta jam segitu udah macet banget

Keesokan harinya dimulai tugas gw, tujuan pertama ke Dinkes Dumai yang letaknya cukup jauh dari hotel dan gak ada angkutan umum. Alhasil gw pun sewa ojek, lumayan mahal ongkosnya Rp50.000,- T_T. Sampai sana alhamdulillah responnya baik-baik dan gw dipermudah untuk tugas kedua yaitu survey ke puskesmas-puskesmas dan RSUD disana diantar petugas dari Dinkes Dumai (hemat uang transport haha). Sebelum jam 1 siang gw sudah duduk manis kembali di kamar hotel, dan mengisi waktu luang dengan nonton TV sambil ngenet lalu tibalah sms dari Tari, adek angkatan di kampus yang tinggal di Dumai dan sedang pulang kampung. FYI, gw belum pernah kenal sebelumnya lho dengan Tari, tapi dia sukarela mau ajak gw jalan-jalan sekeliling Dumai. And you know what, jalan-jalannya malem sekitar jam 8 baru capcus, naik motor dan gak pakai jaket. Acara keliling Dumainya diisi makan di warung pinggir jalan, trus lihat-lihat kehidupan anak muda gahul disana and we end up had dinner di warung pinggir jalan...haha. Hari kedua, bos dari Pusdatin sudah sampai, namanya Pak Cecep dan tugas gw dihari itu wawancara pihak Dinkes. Fortunately, si bapak bos punya kenalan di Dumai yang bisa menyediakan mobil plus sopir jadi uang transpor hari itu aman...hehe. Selesai wawancara yang makan waktu 2 jam itu (kuesioner super tebel guys!) langsung balik ke hotel dan alhamdulillah ditraktir buka puasa sama pak bos dengan menu sate padang. Believe it or not, saat itu pertama kalinya gw mencicipi makanan bernama sate padang :D daaaan malamnya gw sudah harus packing karena jam 8 pagi dijemput travel dan langsung cuuus ke Pekanbaru.
Pertamina Dumai

Sate Padang ala Dumai

Jam 8 pagi, sudah siap sedia di lobi hotel dengan koper dan tas. Sambil menunggu iseng baca koran Dumai dan ternyata ada juga koran berbahasa Mandarin, mungkin karena banyak etnis Tionghoa juga disana (hotel tempat gw menginap pun pemiliknya Chinese). Travel kali ini berbeda karena gw harus menyesuaikan dengan keinginan Bos. Berangkat dari hotel sekitar jam 8 pagi lalu sampai dengan selamat di kota Pekanbaru jam 1 siang dan langsung didrop di Hotel Asean. Hotelnya lumayan ada di pusat kota dan murah walaupun lumayan berbeda dengan fasilitas Hotel City di Dumai. Di hotel cuma ngedrop barang langsung ngebolang ke Pasar Bawah bareng Pak Bos yang ternyata sudah pernah kesana. Jadi ternyata Pasar Bawah itu terkenal dengan barang-barang impor yang dijual dengan harga miring. Memang sih banyak barang-barang merk terkenal disana dan harganya bisa ditawar, tapi tetep was-was jadi cuma beli gantungan kunci untuk oleh-oleh di Jakarta. Pak Bos pun pulang duluan dan gw officially sendirian lagi di kampung orang.
salah satu tanki Chevron di Duri, Riau

Beruntungnya gw kuliah di UI jadi memiliki teman yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Di Pekanbaru, ternyata ada temannya teman gw di kampus yang sedang kuliah di Pekanbaru, namanya Widya. Sebenarnya jauh sih hubungan pertemanannya, but surprisingly, she welcomed me like old friends. Dan lagi-lagi gw berjalan-jalan malam keliling kota naik motor dan tanpa jaket, tapi kali ini pakai helm :p. Destinasi pertama adalah beli oleh-oleh. Sebelumnya udah browsing dan penganan khas Riau yang terkenal itu namanya Bolu Kemojang (sayang sekali bolunya belum sempat difoto), ada juga penganan yang mirip dodol durian, tapi bedanya rasa duriannya kerasa banget, bukan cuma essence. Sambil bawa-bawa kardus berisi oleh-oleh, tujuan berikutnya adalah Masjid An-Nur. Masjid ini jadi semacam pusat kegiatan untuk masyarakat sekitarnya karena selain ramai oleh jamaah, ternyata banyak juga anak muda yang memanfaatkan area masjid untuk kumpul-kumpul komunitasnya, tapi tentunya gak boleh sampai mengganggu ibadah jamaah masjid. Kelar capture beberapa foto, langsung jalan-jalan lagi keliling kota. Walaupun bukan malam minggu, tapi ternyata banyak juga lho spot-spot yang penuh dengan anak muda. Kurang nyaman dengan tempat hangout yang ramai, akhirnya memutuskan untuk makan di.... SOERABI ENHAI CABANG PEKANBARU hahaha jauh-jauh ke Riau tapi tetep makan makanan khas pulau Jawa xD


Masjid An-Nur Pekanbaru

Lumayan banyak mobil jadi susah motretnya

Masjid An-Nur (tampak samping)

Bawa-bawa kardus ini ke bandara
Snack super kece :D
Soerabi Nanas Coklat Keju
Akhirnya tiba juga hari kepulangan ke Jakarta, take-off sekitar jam 1 siang tapi jam 10 pagi gw udah berangkat ke bandara dengan estimasi jalanan macet. Tapi ternyataaaaa, dari Hotel Asean ke Bandara SSKII Pekanbaru hanya butuh waktu 30 menit! beda banget sama waktu tempuh Bandara Soetta ke rumah gw yang bisa memakan waktu super lama -______-*
Bandara SSKII Pekanbaru
So, that's my report about my trip to Dumai and Pekanbaru. Suatu pengalaman yang luar biasa karena baru pertama kali arrange itinerary serba sendiri, dan hidup sendiri di pulau seberang selama beberapa hari. Thankyou Dumai and Pekanbaru, I hope I'll see you again in the future ;)

Read More......

Thursday 12 July 2012

A Journey to be a Bachelor of Public Health part. 4

Yap, selesai sudah urusan berkas-berkas yudisium... mondar-mandir kesana kemari mengejar penguji untuk minta tandatangan, begadang lagi untuk urusan pdf-in skripsi, antri di tempat print nyaris 2 jam, "membopong" 5 eksemplar skripsi dari kober ke tempat jilid di pocin. Dua hari kemudian skripsi-skripsi tersebut harus segera didistribusikan, dimulai dari dinkes depok, lanjut ke penguji dalam di departemen, kemudian mencegat penguji luar yang sedang menguji mahasiswa lain, setelahnya capcus ke perpustakaan pusat demi selembar kertas bebas pustaka plus submit cd berisi skripsi. Skip makan siang karena maksud hati ingin nonton sidangnya emon tapi ternyata ruangan dipindah ke ruang rapat departemen dan itu penuh!. Akhirnya gw pun memanfaatkan kesempatan itu untuk istirahat sambil ngobrol-ngobrol sama teman seperjuangan yang lain. Ternyata sidangnya emon lama, nyaris 2 jam, entah diapain aja sama pengujinya. Selesai cipika-cipiki sama emon, gw pun melangkahkan kaki dengan mantap menuju akademik untuk mengumpulkan semua berkas-berkasnya. Tada! akhirnya selesai juga kewajiban administrasi gw di kampus, eh masih belom bayar wisuda sih, daftar pun belom, bahkan penetapan kelulusan pun belom...hehehe at least nikmati saja dulu masa-masa tenang setelah skripsi sambil menunggu wisuda :D
Sampai bertemu di Balairung UI, 7 September 2012!


this is my masterpiece haha

 
and finally!

Read More......

Sunday 24 June 2012

A Journey to be a Bachelor of Public Health part. 3


My resolution to held a thesis exam right on my birthday was totally failed...hahaha, but I've got something else which is worthy too. Sidang skripsi gw akhirnya diadain tanggal 19 Juni 2012, bersamaan dengan ultah ponakan gw, oke kan? hehe. Sebenernya gak direncanain berbarengan karena sidang gw ini bisa dibilang dadakan. Penguji yang diinginkan mami PA gw langsung "nodong" supaya sidang cepet karena beliau mau keluar kota.
Well, agak keteteran juga karena sejujurnya draft skripsi belum fix banget, jadilah gw 2 hari cuma tidur 3-4 jam demi ng-fix-in si draft skripsi. Dengan langkah gontai akibat kurang tidur, gw kesana-kemari menyerahkan draft skripsi ke penguji, bahkan sampai ke daerah cibinong nun jauh disana.
File untuk presentasi pun tentu belum jadi, but thank God I have an amazing super sister called Ka Sendy. Bayangin, doi rela sore-sore ke rumah gw di H-3 sidang hanya untuk ngebantu bikin ppt, bahkan sempet kesasar pula. Ah love u so much deh ka meskipun awalnya mengkritik habis-habisan file awal presentasi gw tapi alhamdulillah presentasinya lancaaaaar :*
Sedikit 'dibantai' oleh penguji dalam dan ada satu hal yg gak akan bisa gw lupa seumur hidup gw adalah saat beliau bertanya "apa bedanya virus dengan bakteri". Suddenly my face is like saying "WHAT THE???", dari sekian halaman banyaknya skripsi gw, pertanyaannya sangat unpredictable. Selama beberapa saat gw pun bengong, bingung mau jawab apa karena itu materi dasar banget dan gw lupa. Berhasil ngeles dan ngomong ngalur-ngidul, untungnya sang penguji itu memaklumi kelupaan gw. Dalam hati gw membatin "nilai biologi dasar saya dapet B- bu, gimana bisa inget materi 3 tahun lalu". Dan bener aja, karena hal itu membuat nilai sidang agak kurang memuaskan buat gw. Okelah kalo katanya nilai-nilai semasa kuliah gak menjamin kesuksesan, tapi buat gw, nilai bagus itu bisa menjadi kepuasan batin sendiri...hehe. Sekitar dua hari kemudian gw pun bertemu mami PA, dan beliau ceritain obrolan para penguji saat skorsing sidang gw. Dan dengan baik hatinya beliau bilang "yaudah kamu tenang aja, masih ada nilai bimbingan, nanti aku tambahin nilai kamu disitu". aaaaaa fix gw cinta banget sama mami gw ini.
Yudisium gak bisa dibilang masih lama, tapi gw mau menenangkan sel-sel otak gw setelah kerja sangat keras dan akan kerja keras lagi saat revisian... Semoga proses menuju yudisium berjalan lancar, aamiin.

ps: trims untuk semua yang sudah hadir di sidang gw... it means a lot to me :)
Some picts from my thesis exam...

 Pak Didik, Mami, Me, Bu Ema

 w/ my bestie




Read More......

Tuesday 3 April 2012

A Journey to be a Bachelor of Public Health part. 2


Hello there!
It's April already and I'm a little bit freakin' out about that. My thesis isn't done yet and I'm too lazy to finish it. Alhamdulillah data penelitian lengkap terkumpul tapi permasalahan selanjutnya muncul, ini datanya mau diapain? #jleb

Baiklah, wish me luck then and see you!






Read More......

Tuesday 20 March 2012

Food Safety Aerofood ACS Jakarta

well i've been wanting to post this a long time ago but i always forgot it... so here's my introduction part of my internship report called "Gambaran Penerapan Food Safety di Aerofood ACS Jakarta"
it mostly talked about the flow chart of food production but there's also a part about hygiene sanitation, laboratorium, and pest control management.
if you need any further, please contact me... enjoy! :)

Read More......

Monday 5 March 2012

A Journey to be a Bachelor of Public Health part. 1

here I am as a last year student in college. a little bit terrified but mostly it's an amazing feeling.
setelah 3,5 tahun kuliah, akhirnya gw harus menempuh fase sebagai mahasiswa tingkat akhir. fase yang menurut banyak orang merupakan fase yang paling ditakutkan karena harus membuat karya tulis bernama SKRIPSI sebagai syarat kelulusan. gw mau cerita sekelumit kisah pembuatan skripsi tercinta gw, dan karena hubungan gw dengan skripsi sangat kompleks, maka gw akan membaginya menjadi beberapa bagian hingga tiba saatnya gw sidang.
well, setelah melalui proses penggalauan yang hebat mengenai tema apa yang akan gw ambil, akhirnya gw memutuskan untuk memilih tema chikungunya yang nantinya akan gw analisis berdasarkan wilayah atau lebih dikenal dengan sebutan analisis spasial. kenapa chikungunya? karena gw merasa penyakit yang satu ini jarang banget dibahas di karya ilmiah manapun. selain karena tidak menimbulkan kematian dan incidence rate yang rendah, penyakit ini juga sulit dideteksi karena mayoritas pasien hanya didiagnosis berdasarkan gejala klinisnya aja. hmm gw ngejelasin kejauhan sepertinya...hehehe. awalnya sih ada senior yang mengambil tema penyakit yang sama tapi gak dianalisis secara spasial dan hanya melakukan penelitian di satu kecamatan. sempet baca di koran juga kalau penyakit ini merebak lagi di beberapa wilayah di Depok. terinspirasi dari itu makanya gw pilih chikungunya di Depok.
memasuki bulan Januari, gw pun memberanikan diri menghadap mami Laila (Pembimbing Akademis) dan dia pun langsung approved usulan tema skripsi gw itu. pencarian jurnal-jurnal pun dimulai. disaat mahasiswa lain sedang menikmati liburan, gw tetep berangkat ke kampus demi mencari jurnal-jurnal untuk referensi skripsi. pembuatan proposal pun dimulai (sampai saat gw mengetik post ini belum selesai juga -red). merasa latar belakang gw kurang kuat, akhirnya gw bertemu mami Laia untuk minta tandatangannya supaya gw bisa langsung turlap (turun lapangan -red) dan melihat data di dinas terkait. tadinya sih mau curhat panjang lebar sama mami tapi berhubung beliau sedang mempersiapkan diri untuk sidang proposal disertasi, akhirnya gw hanya meminta tandatangannya aja.
petualangan gw pun dimulai. instansi pertama yag gw sambangi adalah BPS Kota Depok. hanya berbekal alamat yang diberikan ibu-ibu petugas BPS Jabar yang baik hati mau membalas email gw dan tanya sana-sini rute angkotnya, alhamdulillah sampai juga gw ke BPS Kota Depok. sebenernya gak terlalu jauh dari jalan Margonda, tapi sopir angkotnya sangat amat tega berlama-lama ngetem di banyak tempat.
instansi kedua yang gw datangi adalah Dinkes Kota Depok. instansi ini paling ribet sejagad raya dalam urusan meminta perizinan untuk penelitian. hmm sudah jadi risiko sih dan sebenernya menambah pengalaman banget untuk perizinan dan semacamnya. gw dikasih waktu sebulan untuk meminta data sekunder disana dan gw baru 2 kali melakukan pengambilan data disana. masih ada waktu 3 minggu lagi dan semoga data yang gw inginkan bisa segera dianalisis.

to be continued....

Read More......